Minat merupakan fenomena psikis yang tidak dapat dipaksakan, namun hal ini dapat ditumbuhkan. Minat seseorang terhadap sesuatu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal maupun faktor internal. Demikian juga halnya dengan siswa, dan untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai berikut:
1.Faktor Eksternal
a.Faktor guru
Guru sebagai pelaksana pendidikan melalui pelajaran di sekolah sangat besar pengaruhnya didalam menentukan minat belajar siswa, sebab gurulah yang pertama kali menanamkan konsep ilmu pengetahuan kepada siswa. Pada sistem pengajaran klasikal tidak semua siswa memperhatikan pelajaran yang diajarkan. Disinilah peranan guru untuk membangkitkan minat belajar siswa yang antara lain melalui penerapan berbagai metode, penjelasan tentang fungsi materi yang diajarkan dan sebagainya. Siswa yang kurang memperhatikan kepadanya diupayakan pendekatan (approach) individual sebab dengan cara ini siswa tersebut merasa diperhatikan.
Guru dikatakan seorang pendidik sebab didalamnya ia tidak hanya mengajar seseorang agar menjadi tahu beberapa hal tetapi juga melatih berbagai keterampilan terutama sikap mental anak didik. Untuk mendidik ini maka seorang guru harus sebagai pemberi contoh yang dapat diikuti anak didik. Sebab mendidik sikap mental seseorang siswa tidak cukup hanya mengajarkan sesuatu pengetahian melainkan bagaimana pengetahuan itu dididikan oleh guru melalui contoh perilaku yang baik.
Seorang guru bukan saja sebagai pendidik akan tetapi sebagai pembimbing dalam artian menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jalan memberikan lingkungan dan arah sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan. Dalam hal ini membantu memecahkan plobeme-plobema yang dihadapi siswa baik perkembangan phisik ataupun mental.
Pekerjaan propesional akan senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak dalam landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan kemudian dipergunakan demi keselamatan orang banyak.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing maka diperlukan adanya berbagai peranan dari seseorang guru. Peranan guru ini akan menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dala interaksinya, baik dengan siswa, sesama guru dan staf lainnya. Menurut sardiman (1988:142) mengemukakan beberapa peranan guru sebagai berikut :
1.Informator
2.Organisator
3.Motivator
4.Pengarah
5.Inisiator
6.Transmiter
7.Fasilitator
8.Mediator
9.evaluator
a.Faktor orang tua
Disamping guru, maka orang tua juga dapat mempengaruhi minat belajar siswa melalui fasilitas belajar dan memberikan harapan-harapan akan masa depan yang lebih cerah kepada anaknya, sehingga anak tersebut akan lebih bergairah untuk belajar.
b.Faktor lingkungan.
Terlepas dari semua faktor yang telah disebutkan diatas maka faktor sekitar atau lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan dan kegiatannya dalam belajar, sebab disini anak didik menghadapi berbagai pola tingkah kehidupan masyarakat. Dengan melihat kejadian yang ada dalam masyarakat maka anak didik dapat menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan penilaiannya itu si anak didik akan berusaha untuk mencapainya, dan hal ini akan membuatnya lebih giat belajar.
1.Faktor Internal
Suatu hal yang harus diakui bahwa setiap siswa mempunyai perbedaan dalam berbagai hal termasuk minat belajarnya. Perbedaan minat belajar siswa disebabkan oleh :
a.Pengetahuan dasar
Minat belajar siswa akan dipengaruhi oleh pengetahuan dasar yang mereka miliki. Mereka akan berminat pada pelajaran tertentu apabila dirasa pelajaran itu dirasakan mudah untuk mempelajarinya atau mereka kurang mendapat hambatan atau masalah.
b.Kemauan
Suatu pekerjaan akan berhasil apabila orang yang mengerjakan mempunyai kemauan, sehingga dengan sengaja dia melakukannya. Kemauan yang dimaksud adalah kemauan untuk belajar. Apabila seorang siswa tidak mempunyai kemauan untuk belajar maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar. Tidak adanya kemauan menghambat siswa untuk belajar.
c.Perhatian
Apabila ada kemauan untuk sesuatu maka kemungkinan besar perhatian ditujukan pada hal itu. Perhatian adalah wujud dari kemauan yang diwujudkan melalui berbagai aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Faktor perhatian siswa terhadap mata pelajaran sangat menentukan keberhasilannya, sebab apabila mereka memperhatikan maka pasti mereka dengan mudah menguasai apa yang diajarkan. Oleh sebab itulah peranan guru yang sangat dipentingkan didalam menumbuhkan perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan.
d.Kesempatan
Apabila menginginkan apa yang disajikan itu dapat dimengerti oleh siswa maka hendaknya diberikan kesempatan kepada siswa agar dapat mengembangkan dirinya, berikanlah kesempatan kepada siswa agar dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini dominasi guru lebih diperkecil agar siswa lebih banyak berpartisipasi aktif didalam kegiatan belajar.
Dari semua faktor yang telah diuraikan diatas, maka sehubungan dengan kegiatan belajar mengajar, penulis lebih menitikberatkan pada faktor yang berasal dari diri siswa dan faktor guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar. Guru yang menguasai materi yang diajarkan dan juga menguasai berbagai macam metode pengajaran belum dapat dikatakan mampu mengajar kalau tidak mempunyai kepribadian yang menarik bagi siswa.
Dalam proses belajar mengajar yang diharapkan adalah perubahan dalam diri siswa yang diwujudkan dengan hasil belajar yang diperoleh. Minat merupakan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang dikemukakan oleh Whiterington (1985 : 34) :
Minat sebagai suatu tujuan pendidikan. Oleh karena yang terdidik dapat ditandai dari adanya minat yang luas serta bernilai maka jelaslah sudah bahwa mengembangkan minat semacam itu merupakan tujuan yang penting.
Jadi minat bukan hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan tetapi juga merupakan suatu tujuan didalam pendidikan.
Dalam usaha untuk membangkitkan minat belajar siswa, maka Sardiman (1988 : 93) mengemukakan beberapa cara sebagai berikut :
a.Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
b.Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
c.Memberi kesempatan untuk mendapat hasil yang baik
d.Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa untuk membangkitkan minat belajar siswa pertama-tama harus dibangkitkan kebutuhan. Siswa yang tidak mengetahui tentang fungsi materi yang diajarkan akan berlaku apatis dalam kegiatan belajar mengajar. Memberitahukan tentang kegunaan materi yang diajarkan akan membuat siswa untuk mengetahui materi yang disajikan.
Selanjutnya dalam hal belajar kita tidak dapat memisahkan dengan situasi pada masa lampau. Oleh karena itu perlu memperhatikan materi yang dipelajari pada hari-hari sebelumnya sehingga kegiatan tersebut merupakan rangkaian (sequence) yang berkelanjutan. Selain diberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga memungkinkan mereka untuk memperoleh hasil belajar yang baik. dengan demikian mereka akan berbuat sesuatu, karena setiap anak berpikir sepanjang ia berbuat.
Sebelumnya telah di kemukakan bahwa minat belajar memegang peranan penting dalam kegiatan belajar. Menurut nasution (1988-84) mengemukakan bahwa belajar lebih berhasil bila dihubungkan dengan minat, dan keinginan. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar hanya mungkinapabila minat, keinginan dan untuk apa sesuatu kita pelajari. Hal ini memang banyak kenyataan bahwa siswa yang belajar tanpa minat atau belajar karna terpaksa hanya akan menempuh ujian hasilmya adalahangka-angka semata dan mata pelajaran itu tidak adamanfaat bagi mereka. Belajar demikian adalah suatu kesia-siaan, karena tidak akan membuahkan hasil ataupun tidak terintegrasinya suatu ilmu pengetahuan kepada yang bersangkutan.
http://www.dokterkimia.com/2010/06/masalah-minat-belajar-siswa.html
Kamis, 09 Juni 2011
MASALAH MINAT BELAJAR SISWA KURANG,BAHKAN MALAS UNTUK BELAJAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.
http://yusufsila2011.weebly.com/2/post/2011/03/mengatasi-anak-yang-malas-belajar.html
2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik)
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena:
a. Sikap Orang Tua
b. Sikap Guru
http://yusufsila2011.weebly.com/2/post/2011/03/mengatasi-anak-yang-malas-belajar.html
1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.
http://forumstudimahasiswa.wordpress.com/2010/02/16/tips-mengatasi-anak-yang-malas-belajar-2/
1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.
2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik)
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar.
komentar : minat belajar seseorang tergantung pada kemauan diri kita sendiri
http://forumstudimahasiswa.wordpress.com/2010/02/16/tips-mengatasi-anak-yang-malas-belajar-2/
nama : MUH TANTOWI L
KELAS : X2
Mencari Informasi
Orangtua sebaiknya bertanya langsung kepada anak guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
http://forumstudimahasiswa.wordpress.com/2010/02/16/tips-mengatasi-anak-yang-malas-belajar-2/
Meningkatkan minat belajar anak sebenarnya tidak terlalu sulit akan tetapi tidak juga mudah. Cara sederhana dalam meningkatkan minat belajar anak adalah kenali hal-hal apa yg disukai oleh anak dan ajak dia melakukan hal tersebut. Padukan hal-hal yang disukai dengan menambahkan pendidikan di dalam nya. Niscaya minat belajarpun meningkat.
Kuncinya adalah mengetahui apa yg dapat membuat anak tertarik dan ingin belajar. Bagi anak usia delapan tahun kebawah, belajar harus berangkat dari minat si anak itu sendiri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (Asah Pena) Indonesia Dhanang Sasongko berpendapat, sifat dasar anak adalah senang belajar. Itu bisa terlihat sejak usia dini. Dimulai dari anak belajar berjalan, dia jatuh dan bangkit lagi atas kemauan sendiri.
http://fandi4tarakan.wordpress.com/2009/12/29/cara-meningkatkan-minat-belajar-anak/
NINDA rizky P
XI IPA2
Posting Komentar