Jumat, 07 September 2012

Chemistry in Me: Ikatan Kimia dengan Media TTS KIMIA

Chemistry in Me: Ikatan Kimia dengan Media TTS KIMIA: Mata Pelajaran                 :  Kimia Kelas / Semester              :  X / 1 Standar Kompetensi       :  1.         Memahami struktur ato...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Tito Riski Aprilianto/
24/XI IPA 3 A. Hukum Kekekalan Massa
(Hukum Lavoisier)
Perhatikan reaksi pembakaran
kertas. Sepintas lalu dapat kita lihat
bahwa massa abu hasil pembakaran
lebih kecil daripada massa kertas
yang dibakar. Apakah pembakaran
kertas disertai pengurangan massa?
Antoine Laurent Lavoisier telah
menyelidiki massa zat-zat sebelum
dan
sesudah reaksi. Lavoisier
menimbang zat sebelum bereaksi,
kemudian menimbang hasil
reaksinya. Ternyata massa zat
sebelum dan sesudah reaksi selalu
sama. Lavoisier menyimpulkan hasil
penemuannya dalam suatu hukum
yang disebut hukum kekekalan
massa: “Dalam sistem tertutup,
massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama“. Perubahan
materi yang kita amati dalam
kehidupan sehari-hari umumnya
berlangsung dalam wadah terbuka.
Jika hasil reaksi ada yang berupa gas
(seperti pada pembakaran kertas),
maka massa zat yang tertinggal
menjadi lebih kecil daripada massa
semula. Sebaliknya, jika reaksi
mengikat sesuatu dari
lingkungannya (misalnya oksigen),
maka hasil reaksi akan lebih besar
daripada massa semula. Misalnya,
reaksi perkaratan besi (besi mengikat
oksigen dari udara) sebagai berikut.
Besi yang mempunyai massa
tertentu akan bereaksi dengan
sejumlah oksigen di udara
membentuk senyawa baru besi
oksida
(Fe2O3(s)) yang massanya sama
dengan massa besi dan oksigen
mula-mula.
Fe(s) + O2(g) -> Fe2O3(s)

Anonim mengatakan...

Khoirotun Ni'mah/15/XI IPA 3
A. Konfigurasi elektron berdasarkan model atom Bohr
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu diingat, yaitu:
a. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan
disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M),
kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
b. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati
masing-masing kulit adalah:
2
2n
n = jumlah kulit

Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.
c. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron
Jumlah elektron yang menempati kulit terluar disebut sebagai elektron valensi. Dengan menuliskan konfigurasi elektron suatu atom kita dapat menentukan :
1. Elektron valensi dari suatu atom
2. Golongan dan periode suatu unsur dalam Sistem Periodik Unsur
3. Sifat logam dan non logam dari suatu unsur

Konfigurasi elektron berdasarkan Niels Bohr hanya dapat digunakan untuk menentukan letak unsur golongan A dalam SPU, sedangkan untuk golongan B ada aturan tersendiri (mekanika kuantum).

Anonim mengatakan...

Metode pembelajaran dengan model TTS ini belum pernah dilakukan, ini merupakan metode yang menarik dan asyik untuk siswa dalam mempelajarinya. Apa lagi metode ini di teraplan didalam mata pelajaran kimia,ini membuat siswa lebih mandiri karena siswa di tuntut untuk bisa membuat soal sendiri dan memberi jawaban sendiri. Jadi siswa tidak hanya sebatas mempelajari apa yang di sampaikan oleh guru tetapi juga mencari ide/kreativitas untuk membuat soal yang menarik untuk temannya.Metode yang diajarkan ini sangatlah menarik untuk siswa. ISNAINI HUSNUN HANIFAH/XI IPA 1/11