Minggu, 10 April 2011
FINALIS HI GREAT MANEBA 2011
Aprilia Dwi Rahmawati, Elok Faiqoh, Fabi’ Ayyi Qisthi. 2011 “Pemanfaatan ikan belut sebagai SOLUT (Sosis Belut)”. Disajikan dalam rangka mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja 2011 di Universitas BRAWIJAYA Malang.
Pada zaman sekarang ini, makanan sehat sangat sulit untuk ditemui. Kini banyak makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya. Dan jika makanan itu dikonsumsi secara terus-menerus, kesehatan manusia yang mengkonsumsinya itu sendiri yang menjadi taruhannya. Jika daya tahan tubuh manusia yang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat berbahaya tersebut dalam kondisi yang stabil atau dalam kondisi sehat, tentu sedikit atau banyak masih bisa di minimalisir kerja pengrusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya tersebut. Dan apabila kondisi tubuh manusia yang mengkonsumsi makanan itu dalam kondisi yang kurang bagus, tentu saja pengkonsumsi makanan tersebut dapat dengan mudah terserang penyakit akibat dari makanan berzat jahat tersebut. Namun, kondisi sehat juga tidak selamanya menjamin bisa terbebas dari serangan penyakit akibat makanan berzat bahaya tersebut. Terutama anak-anak yang menyukai makan-makanan instan. Dan sosis adalah salah satu makanan instan yang kebanyakan digemari, bukan hanya anak-anak, namun juga kalangan diatasnya. Sosis mengandung energi, protein dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Namun, dibalik kandungannya itu, sosis memiliki sisi negatif yang menrugikan pengkonsumsinya. Hal itu disebabkan karena dalam sosis terdapat bahan pengawet berupa STTP (Sodium Tripoliphosphat). Oleh karena itu, kami berinisiatif menciptakan sosis belut. Dibandingkan dengan sosis pada umumnya, sosis belut ini adalah sosis yang menggunakan daging belut sebagai bahan pembuatannya. Karena di dalam daging belut, terdapat hormon yang berfungsi untuk memelihara kekuatan tulang. Selain hormon tersebut, daging belut juga menyimpan energi yang cukup tinggi disbanding dengan energi telut dan daging sapi. Dan apabila dilihat dari nilai proteinnya, protein belut setara dengan protein daging sapi dan lebih tinggi dari protein yang dimiliki telur, sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia lanjut. Untuk cara pembuatan sosis belut itu sendiri, sama seperti cara pembuatan sosis pada umumnya. Namun, dengan sosis belut ini, jika ingin lebih tahan lama, hanya dengan pengasapan. Sehingga di dalam sosis diterkandung zat-zat berbahaya sebagai pengawetnya. Dengan diciptakannya sosis belut atau yang kami sebut SOLUT ini, semoga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan makanan pendamping yang sehat dan bergizi untuk kesehatan tubuh manusia.
http://karyailmiahremaja.blogspot.com/2011/04/finalis-hi-great-maneba-2011.html
Rabu, 13 April 2011
finalis-hi-great-maneba-2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar