Minggu, 24 April 2011

UN dan Anggaran Pendidikan 20 %



Kontradiksi antara UN dihapuskan dan Masih dilaksanakan masih dalam perdebatan yang tiada henti. Pemangku kepentingan di Negara ini sangat mengambil andil dalam pelaksanaan, atau bagi - bagi jatah dalam masa KETAKUTAN MASAL TAHUNAN SISWA KELAS AKHIR.

Kenapa tidak..hal yang sangat mengherankan saya kenapa masih banyak siswa yang putus sekolah, bangunan masih tidak layak dipergunakan ( disiarkan di berbagai media televisi ) dinas pendidikan di tempat saya masih sempat membagi - bagi reziki dalam masa ketakutan siswa akhir setiap tahunnya. Pasalnya coba perhatikan gambar berikut ini :


Gambar ini sangat menghemat pada anggaran 2009 - 2010, sampai - sampai untuk bet ( tanda pengawas ujian tingkat SD ) dibvuat seminim mungkin, mungkin ini adalah kondisi penghematan dalam melakukan penyaluran anggaran pendidikan, atau kebalikannya.." allah yang tau.."

Namun untuk tahun ajaran 2010 - 2011 malah sangat ada indikasi menghaburkan duit, bayangkan dari ukuran di samping,menjadi ukuran yang sangat membanggakan bagi para pengawas.

Perhatikan gambar berikut ini :

Memang sangat membanggakan ketika pengawas identitasnya diperhatikan, namun hal ini sangat mencolok, hal yang sangat tidak pernah di sidak ( turun langsung ) ke lapangan ( maksudnya ke sekolah - sekolah pelaksana ujian ) untuk lebih memperhatikan nilai ke jujuran. Masih banyak ditemui ( salah satunya penulis alami ) ada negosiasi ke pada pengawas ketika kita temui beberapa temuan yang sangat menjanggalkan ketika ujian tahun lalu, pengawas dari awal di himbau oleh kepala sekolah tempat mengawas agar jangan terlalu ketat dalam mengawas. " Maklumlah pak anak2 negeri, untung mau sekolah .."

Dan hal ini tidak pernah dilakukan peninjauan secara teliti ( kalau DINAS PENDIDIKAN PUSAT intropeksi kepada UN ). Walaupun saat ini ( tahun ajaran 2010 - 2011, katanya UN hanya mempengaruhi 60 % Kelulusan ) hal ini tidak sangat relevan, tidak ada sistem, media, dan sarana penunjang pendidikan di Negara Indonesia ini yang sama keseluruhannya. Yang ekonominya tinggilah yang maju..bagaimana yang di pedesaan?

Dalam momen ini SAYA SANGAT MENOLAK DI ADAKAN UN, masih ada uji kopetensi siswa, yang sesuai dengan daerahnya masing - masing, tingal di rumuskan bagaimana penilaiannya ke DINAS PENDIDIKAN kita..

http://www.blog-guru.web.id/2011/04/un-dan-anggaran-pendidikan-20.html

Tidak ada komentar: