Selasa, 17 Mei 2011

Proses Terbentuknya Stalagtit dan Stalagmit

Kebutuhan akan pasokan air yang memadai sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup sebuah sistem gua. Tanpa air yang jatuh merembes dari langit-langit, dinding atau lantai gua, proses pembentukan beragam ornamen di dalamnya mungkin tak akan pernah terjadi. Berdasar pada asumsi tersebut, maka sebuah proyek pelestarian untuk tetap bisa mempertahankan keseimbangan air di dalam gua mutlak diperlukan. Selain itu, untuk menjamin ketersediaan air bagi kebutuhan gua selama musim kering atau musim kemarau.
Salah satu daya tarik gua merupakan bentukan beragam ornamen yang berada di dalamnya. Apabila ditelusuri, ternyata salah satu pemicu lahirnya ornament tersebut adalah perembesan air ke dalam lapisan batu gamping (karst), yang kemudian muncul pada langit-langit, dinding, serta lantai gua yang kemudian membentuk ornamen gua (speleothem). Ornamen yang seperti tiang tumbuh tersebut, ada karena tetesan air mengandung mineral yang secara terus-menerus jatuh ke lantai gua. Tetesan yang jatuh ke bawah lantai gua tersebut terus mengendapkan material, membangun suatu gundukan yang dinamakan stalagmit. Penumpukan mineral dari tetesan air tersebut akan terus tumbuh dalam bentuk selinder yang semakin tinggi. Hingga mungkin dapat bertemu dengan proses pembentukan stalagtit di atasnya, yang kemudian membentuk coloumn (tiang dalam gua yang terjadi karena bersatunya ornamen stalagmit dan stalagtit). Contoh pembentukan stalagmit di atas hanyalah sebuah bentuk kasus yang menggambarkan betapa pentingnya keberadaan air bagi proses tumbuh dan berkembangnya ornamen–ornamen atau hiasan-hiasan yang terdapat di dalam gua tersebut.

CaCO3 + H2O + CO2 ↔ Ca+ 2HCO3
Proses dengan panah bolak-balik tersebut menunjukan bahwa air yang mengandung senyawa asam CO2 akan melarutkan karbonat menjadi kalsium dan bikarbonat. Reaksi balik dari kanan ke kiri akan kembali menghasilkan karbonat. Maka, selain adanya proses pelarutan yang membawa partikel karbonat sehingga terjadi pelubangan dan pengguaan pada batu gamping, di tempat lain terjadi proses pengendapan karbonat berikutnya. Ini menerangkan proses selain terbentuknya gua itu sendiri, juga terbentuknya hiasan-hiasan gua (stalaktit, stalagmit, flowstone, guardam, dll) yang merupakan hasil endapan karbonat dari pelarutan karbonat di tempat lain.
http://iandmystories.blogspot.com/2010/10/first-entry.html

Tidak ada komentar: