Selasa, 07 Juni 2011

CARA EFEKTIF BELAJAR BAHASA INGGRIS

Belajar bahasa inggris tidak sulit, tetapi tidak semudah membalik telapak tangan. Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H. Douglas Brown mengemukakan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut yang patut diteladani.
1. Way of life.
Jika kita belajar bahasa Inggris di negari tempat bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena kita setiap hari dikelilingi oleh bahasa inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke tempat tidur. Hal ini disebabkan karena bahasa inggris telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di Indonesia, jika kita ingin belajar bahasa inggris dengan efektif ; kita harus menjadikan bahasa inggris sebagai bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita harus mencoba menggunakannya setiap hari di mana mungkin.
Untuk itu, kita bias membaca, mendengar, ataupun berbicara dengan menggunakan bahasa inggris pada setiap kesempatan yang kita temui atau yang bisa kita ciptakan. Misalnya, kita bisa menyiusihkan waktu tiap hari untuk baca satu artikel bahasa inggris dalam satu hari. Kalau satu artikel belum mampu, satu paragraph atau satu kalimat per hari pun tidak jadi masalah, kita jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari itu, dan kita gunakan kalimat tersebut dalam segala kesempatan yang mungkin ada dalam hari itu.
Atau, kita bisa juga meluangkan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu dalam bahasa Inggris (lagu, berita, atau kaset-kaset berisi pembicaraan dalam bahasa inggris) untuk membiasakan telinga kita terhadap bahasa asing tersebut. Yang bisa kita lakukan antara lain adalah mendengarkan kaset-kaset (baik lagu, pidato, presentasi atau kaset pembelajaran dalam bahasa inggris) di mobil sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor atau sebaliknya. Kita juga bisa mencoba untuk menulis dalam bahasa inggris.
2. Total commitment.
Untuk menjadikan bahasa inggris sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita, kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa inggris dalam hidup kita secara fisik, secara mental, dan secara emosional. Secara fisik, kita bisa mencoba mendengarkan. Membaca, menulis, dan melatih pengucapan dalam bahasa inggris, terus-menerus dan berulang-ulang.
Secara mental atau intelektual, kita bisa mencoba berpikir dalam bahasa inggris setiap kali kita menggunakan bahasa inggris. Misalnya dalam memahami bahasa inggris, jangan kata per kata, tapi arti secara keseluruhan. Kita bisa mencoba mengenali beberapa ungkapan dalam bahasa inggris yang memiliki arti yang kurang lebih sama, misalnya : how’re you?, how’s life?, how’s business? (jangan terpaku pada satu ungkapan saja). Dan, yang paling penting adalah keterlibatan kita secara emosional dengan bahasa inggris, yaitu kita perlu memiliki motivasi yang untuk belajar bahasa inggris, dan kita perlu mencari”hal-hal positif” yang bisa kita nikmati, ataupun yang bisa memberikan kita keuntungan jika kita mampu menguasai bahasa inggris. Hal-hal ini akan memberikan energi yang luar biasa pada kita untuk tetap bersemangat belajar bahwa secara total dalam proses belajar kita, jika kita ingin belajar bahasa inggris dengan lebih efektif.
3. Trying.
Belajar bahasa adalah seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir mobil. Ktia tidak bisa hanya membaca dan memahami “buku manual” saja, tetapi kita harus mencoba menggunakannya. Pada tahap pembelajaran (tahap percobaan), sangat wajar jika kita melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengetahui kesalahan yang kita lakukan dan memperbaikinya di kesempatan yang berikutnya. Akan lebih baik lagi jika pada saat mencoba kita mempunyai guru yang bisa memberitahu kita kesalahan yang kita lakukan. Guru tidak harus guru formal di sekolah atau kursus bahasa inggris. Guru bisa saja sebuah kaset yang bisa kita dengarkan dan kita bandingkan dengan ucapan kita, sebuah buku pelajaran yang bisa kit abaca dan cek jawabannya, atau bisa juga kenalan, ataupun kerabat yang bisa membantu kita jika ada masalah atau ada hal-hal yang ingin kita tanyakan. Kita tidak usah malu bertanya, dan tidak usah takut melakukan kesalahan. Dari pertanyaan yang kita ajukan dari kesalahan yang kita lakukan, kita bisa belajar banyak.
4. Beyond class activities.
Jika kita belajar bahasa inggris secara formal (di kelas, di kursus), biasanya jam-jam belajarnya terbatas ; empat jam seminggu, enam jam seminggu ataupun delapan jam seminggu. Yang pasti jam belajar di kelas ini tentunya sangat terbatas. Agar belajar bisa lebih efektif, kita harus menciptakan kesempatan untuk “belajar” juga di luar jam-jam belajar di kelas ; berdiskusi dengan teman, mengunjungi websites yang menawarkan pembelajaran bahasa inggris gratis, ataupun berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan teman-teman atau native speaker (baik melalui surat, email, ataupun percakapan langsung). Kita bisa juga mencoba Koran, majalah, buku-buku teks, mendengarkan radio, lagu, ataupun menonton acara-acara dan film. Agar proses belajar bisa lebih menarik, pilihlah topic-topic yangt sesuai dengan minat kita, kebutuhan kita, ataupun latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang kita tekuni.
5. Strategies.
Jika komitmen, keberanian mencoba dan menjadikan bahasa inggris sebagai bagian hidup telah kita terapkan, langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi belajar yang tepat untuk menunjang proses belajar kita. Strategi ini bisa kita kembangkan dan kita sesuaikan dengan kepribadian dan gaya belajar kita masing-masing.
Ada yang lebih mudah belajar dengan menggunakan “cue-cards” yaitu kartu-kartyu kecil yang bertuliskan ungkapan atau katak-kata yang ingin kita kuasai disertai dengan contoh kalimat yang bisa menggunakan kata-kata tersebut. Kartu ini bisa kita bawa kemana pun kita pergi. Kapan pun ada kesempatan, kita bisa mengambil kartu ini dan membacanya serta mencoba melakukan improvisasi dengan kata-kata baru dalam struktur kalimat yang sama

http://sobatbaru.blogspot.com/2009/07/cara-efektif-belajar-bahasa-inggris.html

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Banyak cara agar blog Anda dikunjungi banyak orang. Mulai dari yang beradab hingga yang menipu. Cara beradab, Anda harus rajin menulis, membuat jaringan dengan blog lain dan sebagainya. Cara yang lain misalnya dengan menulis artikel yang bertentangan dengan pendapat orang, menulis soal seks, krimininalitas, atau berita soal penerimaan pegawai. Cara lainnya masih banyak.

oleh Rusdi Mathari
SEORANG teman wartawan protes kepada saya suatu hari dan bertanya, kenapa saya hanya menulis di blog dan tak menulis di media cetak. “Sampean itu onani,” kata dia. Saya tertawa mendengar pertanyaannya tapi tak mencoba menjawab.
Blog bagi saya adalah “dunia yang baru” karena saya baru mengenalnya sejak pertengahan November lalu. Sebuah pengenalan dan pengetahuan yang menurut saya sangat terlambat. Mungkin benar teman wartawan tadi melalui blog saya sedang onani, karena saya bisa menulis apa saja tanpa khawatir tulisan saya disunting apalagi takut tidak dimuat seperti lazimnya ketika kita mengirim tulisan ke media cetak. Saya menulis di blog memang untuk aktualisasi karena pekerjaan dan profesi saya penulis.
Selama ini bukan tak ada usaha saya untuk misalnya menulis dan kemudian mengirimkan tulisan itu ke media cetak. Saya misalnya secara rutin mengirim resensi buku, cerpen atau sekedar esay. Namun jarang sekali tulisan saya dimuat oleh media cetak. Alasannya macam-macam. Mulai dari jumlah karakter saya yang terlalu banyak, hingga substansi tulisan saya yang dinilai tidak ada isinya. Maklum saja, media cetak yang saya kirimi tulisan adalah media cetak yang sudah punya nama besar. Namun saya percaya dari semua alasan redaksi media cetak itu, pastilah alasan utamanya karena tulisan saya memang tidak bermutu. Seorang teman wartawan lain pernah membesarkan hati saya dengan berkata, “Media cetak besar itu, lebih memilih ‘singer’ ketimbang ‘song’.”
Lalu Blog sangat membantu saya, meskipun saya sendiri juga menggawangi dua majalah agama sebagai redaktur pelaksana. Ketika pertama kali menulis, saya heran sendiri, blog saya yang relatif baru dikunjungi banyak orang, meskipun jumlah pengunjungnya sangat jauh dibanding blog-blog yang sudah bertahun-tahun ada dan sudah mapan. Saya menulis apa saja, sepanjang saya menguasai persoalan. Mulai dari ekonomi, agama, buku, ilmu pengetahuan, maupun politik.
.




erwin sandhy xi ipa 6
sumber google

Anonim mengatakan...

Cara menghilangkan rasa malas adalah sebuah tantangan sendiri. Bagaimana tidak, saya bisa memberikan segudang tips agar Anda semangat terus, tidak malas. Namun, jika Anda malas melakukan tip-tip yang saya jelaskan, maka semuanya akan percuma dan Anda akan tetap malas.
Jika rasa malas masih dipelihara, apa yang Anda harapkan? Saya tulis ilmu sukses, audio sukses, video sukses, bahkan seminar dan pelatihan, tetapi jika Anda malas mengaplikasikannya, tidak ada manfaat sama sekali untuk Anda. Malas adalah pembunuh sukses.
Tapi saya punya ide…
Idenya ialah: saya akan terus mendorong Anda untuk bertindak. Saya akan terus menyemangati Anda. Saya akan terus menyertai Anda. Ini adalah salah satu cara menghilangkan rasa malas terbaik, sebab Anda akan terus menerus didorong. Saya akan membuat Anda bertindak dan melangkah, meski hanya tindakan atau langkah kecil. Yang penting Anda bisa memulai mengambil tindakan, ini adalah langkah besar untuk mengatasi malas.
Sekali Anda bertindak, seolah seperti menggelindingkan bola salju. Awalnya bola kecil, selanjutkan akan menjadi bola besar dan tidak bisa dihentikan. Begitu juga dengan Anda, jika Anda merasa berat melangkah atau bertindak, maka langkah awalnya ialah untuk “memaksakan” Anda untuk mengambil langkah pertama. Selanjutnya Anda akan menggelinding dengan sendirinya. Jadi cara menghilangkan rasa malas ialah memacu tindakan pertama Anda.
Untuk memulai tindakan atau langkah pertama memang diperlukan dorongan besar. Seperti sebuah kendaraan, untuk memulai diperlukan tenaga yang besar. Oleh karena itu Anda akan selalu memulai dengan gigi 1, sebab gigi 1 memiliki torsi paling besar. Setelah jalan, Anda bisa pindah ke gigi 2,3,4, bahkan 5. Gigi 4 atau 5 tidak memiliki torsi yang besar, tetapi karena sudah menggelinding, torsi yang dibutuhkan menjadi lebih kecil. Untuk itu, saya akan membantu mendorong Anda untuk mengambil tindakan.
Bagaimana caranya? Tentu saja, saya tidak akan bisa menyertai semua pembaca yang jumlahnya puluhan ribu orang. Oleh karena itu, saya sudah membuat audio yang akan mendorong Anda untuk melakukan langkah pertama. Saya menyebutkan Audio Anti Malas. Miliki audio ini, dengarkan terus-menerus. Tidak ada prosedur tertentu. Tidak ada langkah-langkah yang rumit. Tidak ada form yang harus diisi. Yang diperlukan ialah hanya mendengarkan sampai Anda bisa mengambil tindakan pertama. Ini cara menghilangkan rasa malas yang paling masuk akal dan cocok untuk orang malas.

Erwin sandhy xi ipa 6
Sumbar google

Anonim mengatakan...

Bahasa Inggris? Siapa Takut?
Negosiasi gagal karena salah paham dengan calon mitra asing. Pekerjaan tertunda karena komunikasi yang terbata-bata dengan klien dari negeri seberang. Mengalami kerugian dari kontrak kerja yang tidak sepenuhnya dipahami. Lamaran kerja di sebuah perusahaan asing ditolak karena kemampuan berbahasa Inggris yang kurang. Kesempatan kerja sama dengan perusahaan kelas internasional batal akibat tidak bisa menyediakan tenaga kerja yang bisa berbahasa Inggris.
Apakah Anda pernah mengalami salah satu dari kejadian di atas? Anda tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami masalah dalam pekerjaan bukan karena tidak ada kemampuan atau kesempatan, melainkan hanya karena kemampuan bahasa Inggris yang kurang. Di dunia usaha yang makin mengglobal, semakin banyak perusahaan lokal Indonesia yang masuk ke pasar dunia, dan semakin banyak perusahaan internasional yang masuk ke pasar lokal, penggunaan bahasa Inggris yang menjadi bahasa ”bisnis” makin dirasakan sebagai suatu keharusan. Masalahnya, jumlah pelaku bisnis di Indonesia yang sudah nyaman menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari dalam bisnis masih terbatas.
GAYA BELAJAR
Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar ini terbentuk dari lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita mengenal gaya belajar kita, maka kita bisa memilih strategi belajar yang efektif, yang disesuaikan dengan gaya belajar kita masing-masing.
PRINSIP BELAJAR YANG EFEKTIF
Belajar bahasa Inggris tidak sulit, tetapi juga tidak semudah membalik telapak tangan. Yang penting adalah kemauan dan ketekunan. Pakar pembelajaran Bahasa Inggris, H. Douglas Brown mengemukan lima prinsip belajar bahasa Inggris yang efektif berikut ini.
”Way of life”. Jika kita belajar bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut digunakan sebagai Bahasa Ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena kita setiap hari dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke tempat tidur. Hal ini disebabkan karena bahasa Inggris telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Demikian pula yang harus kita lakukan di Indonesia, jika kita ingin belajar bahasa Inggris dengan efektif: kita harus menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian dari kehidupan kita. Artinya, kita harus mencoba menggunakannya setiap hari di mana mungkin. Untuk itu, kita bisa membaca, mendengar, ataupun berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris pada setiap kesempatan yang kita temui atau yang bisa kita ciptakan. Misalnya, kita bisa menyisihkan waktu tiap hari untuk baca satu artikel bahasa Inggris dalam satu hari. Kalau satu artikel belum mampu, satu paragraf atau satu kalimat per hari pun tidak jadi masalah. Kita jadikan kalimat tersebut kalimat kita hari itu, dan kita gunakan kalimat tersebut dalam segala kesempatan yang mungkin ada dalam hari itu.
Atau, kita bisa juga meluangkan waktu untuk mendengarkan segala sesuatu dalam bahasa Inggris (lagu, berita, atau kaset-kaset berisi pembicaraan dalam bahasa Inggris) untuk membiasakan telinga kita terhadap bahasa asing tersebut. Yang bisa kita lakukan antara lain adalah mendengarkan kaset-kaset (baik lagu, pidato, presentasi, atau kaset pembelajaran dalam bahasa Inggris) di mobil sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor atau sebaliknya. Kita juga bisa mencoba untuk menulis dalam bahasa Inggris (menulis memo, surat pendek, ataupun menulis rencana kerja yang akan kita lakukan selama seminggu atau untuk hari berikutnya). Pada prinsipnya, kelilingi hidup kita dengan bahasa Inggris yang topik-topiknya kita senangi atau kita butuhkan.




Riki gunawan x1 ipa 6
Sumber= google

Anonim mengatakan...

1. Ingatlah bahwa belajar bahasa adalah proses yang bertahap, bukan proses yang terjadi dalam 1×24 jam.
2. Tentukan tujuan belajar Anda. Apa yang ingin Anda pelajari dan mengapa Anda perlu mempelajarinya?
3. Jadikan belajar sebagai kebiasaan. Biasakan belajar hal baru setiap hari. Lebih baik belajar sedikit demi sedikit secara kontinyu, daripada belajar keras dua jam seminggu.
4. Usahakan membaca teks berbahasa Inggris, baik itu koran, majalah, atau teks apapun, atau menonton film atau menyimak berita berbahasa Inggris. Lakukan ini setiap hari atau sesering mungkin.
5. Pilih bahan ajar yang baik. Bagaimanapun, Anda tetap perlu belajar membaca, tata bahasa (grammar), menulis, berbicara, dan menyimak, sebagai satu kesatuan keterampilan berbahasa.
6. Lakukan proses belajar itu secara konstan. Jika Anda belajar bahasa Inggris selama 10 menit setiap hari, bahasa Inggris akan memenuhi memori otak Anda. Jika Anda belajarnya sekali dalam seminggu, jangan harap bahasa itu memenuhi memori otak.
7. Variasikan proses belajar Anda. Sebaiknya lakukan hal berbeda setiap hari agar membantu proses belajar empat bagian keterampilan berbahasa (baca, tulis, simak, bicara). Jangan terpaku pada satu aspek saja.
8. Cari kawan belajar. Belajar bahasa secara berjamaah akan lebih menyenangkan dan memberi motivasi ganda.
9. Pilih materi belajar yang sesuai dengan topic-topik yang Anda minati. Ini akan membuat proses belajar Anda menjadi lebih nikmat, menyenangkan, sehingga lebih efektif.
10. Hubungkan pengetahuan tata bahasa dengan penggunaan keseharian. Belajar tata bahasa suatu bahasa tidak akan otomatis membuat Anda bisa menggunakan bahasa tersebut. Praktekkan secara aktif apa-apa yang sudah dipelajari.
11. Buka mulut! Memahami suatu bahasa tidak berarti mulut Anda akan otomatis bisa berbicara dalam bahasa tersebut. Cobalah berbicara dalam bahasa Inggris dengan suara yang lantang. Awalnya mungkin akan terdengar aneh, tapi ini sangat efektif untuk proses belajar Anda.
12. Bersabarlah dengan diri sendiri. Ingat bahwa belajar adalah suatu proses. Perlu waktu dan kontinuitas. Anda bukanlah computer yang memiliki tombol on dan off.
13. Cobalah berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Menguasai grammar memang bagus. Tapi bisa berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan orang lain dalam bahasa Inggris, itu lebih bagus dan menyenangkan lagi.
14. Manfaatkan Internet! Internet merupakan sarana belajar bahasa Inggris yang luar biasa lengkap, menyenangkan, dan mudah diakses.


http://mradhi.com/tips/cara-belajar-bahasa-inggris-secara-efektif.html

Anonim mengatakan...

PRINSIP BELAJAR YANG EFEKTIF
”Way of life”
ika kita belajar bahasa Inggris di negeri tempat bahasa tersebut digunakan sebagai Bahasa Ibu, umumnya kita akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut karena kita setiap hari dikelilingi oleh bahasa Inggris, dari bangun tidur sampai kembali ke tempat tidur.
”Total commitment”. Untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita, kita harus memiliki komitmen untuk melibatkan bahasa Inggris dalam hidup kita secara fisik, secara mental, dan secara emosional.
”Trying”. Belajar bahasa adalah seperti belajar naik sepeda atau belajar menyetir mobil. Kita tidak bisa hanya membaca dan memahami ”buku manual” saja, tetapi kita harus mencoba menggunakannya.

http://politeknikcitrawidyaedukasi.wordpress.com/2010/01/15/tips-cara-belajar-bahasa-inggris-secara-efektif-dan-mudah-%E2%80%93-tutorial-sederhana-bagi-pemulabahasa-inggris-siapa-takut-negosiasi-gagal-karena-salah-paham-dengan-calon-mitra-asing-pekerjaan-te/

Ninda rizky P
XI IPA2

Mustofa mengatakan...

thanks for your info..it's nice to visit here