Kamis, 09 Juni 2011

Teori Tentang Minat Belajar Siswa

Minat selama ini hanya dikenal dengan sebuah keinginan yang dimiliki oleh seseorang, sehingga antara satu dengan yang lain mempunyai perbedaan dalam keinginannya. Terlepas dari anggapan tersebut, minat siswa belajar merupakan bagian penting yang perlu dikaji dalam sebuah lembaga/ sekolah, karena tidak ada sekolah tanpa proses pembelajaran, sehingga minat siswa belajar adalah kunci tercapainya visi dan misi sekolah.
Minat secara bahasa diartikan dengan kesukaan, kecenderungan hati terhadap suatu keinginan. Sedangkan arti minat menurut istilah diartikan oleh sebagian tokoh sebagai berikut :
1. Menurut Slamito, minat adalah suatu perasaan cenderung lebih cenderung atau suka kepada sesuatu hak atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.
2. Mahfud Shalahuddin, mengemukakan minat secara sederhana, minat adalah perhatian yang mengandung unsur- unsur perasaan.
3. Menurut Abu Ahmadi, minat adalah sikap seseorang termasuk tiga fungsi jiwa (kognisi, konasi, dan emosi) yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu terdapat unsure perasaan yang sangat kuat.
4. Andi Mappiare berpendapat bahwa, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka takut atau kecenderungan- kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pemaparan menganai definisi- deinisi minat diatas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Jadi untuk melihat reaksi dari gejala psikis tersebut dapat di pastikan dari sikap, prilaku, atau motivasi yang dimiliki oleh seseorang dalam beraktifitas.
Selanjutnya tentang teori belajar, menurut beberapa ahli dijelaskan sebagai berikut :
1. Menurut Thomas Aquinas belajar itu pada hakikatnya adalah belajar untuk berfikir, untuk itu perlu diadakan kebiasaan sejak anak didik masih muda.
2. Menurut Mauly belejar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman.
3. Menurut Gagne belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah tingkah laku dengan cepat dan bersifat permanen sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi baru. Belajar adalah suatu proses perubahan disposisi dan kapabilitas.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan polaa pikir seseorang yang diakibatkan karena kebiasaan dan pengalaman.

Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Belajar Muatan Lokal Budidaya Perikanan
Minat yang muncul dalam pikologis siswa merupakan sebuah gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut diantaraya; (a). Faktor Individu dan (b). Faktor Sosial.
Faktor individu
Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri siswa secara alami, misalnya diakibatkan karena ; kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat pribadi.
Setiap individu mempunyai tingkat kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama antara individu satu dengan yang lain. Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan dibidang mata pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan aktifitas dibidang kerja atau koperasi. Sebaliknya sesorang yang mempunyai kecerdasan dibidang perikanan maka akan cenderung melakukan aktivitas di sawah/tambak.
Perbedaan kecerdasan tersebut terjadi karena setiap individu satu dengan yang lain mempunyai tingkat motivasi diri yang berbeda, sedangkan motivasi tersebut diperoleh melalui pengetahuan, pengalaman, atau pelatihan yang diikuti. Jadi apabila siswa dilatih dan dibiasakan untuk mengenal perikanan melalui pengajaran muatan lokal budidaya perikanan yang ada, maka secara otomatis minat belajar tersebut akan muncul dalam diri siswa.

Faktor sosial
Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya diakibatkan karena ; kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan motivasi sosial.
Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya; ketika siswa hidup dalam masyarakat yang kesehariannya bersentuhan dengan padi (mayoritar petani padi), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan tersebut karena merasa menjadi bagian darinya, sebaliknya jika kesehariannya bersentuhan dengan ikan (mayoritar pekerja tambak), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal lebih dalam mengenai perikanan. Jadi apabila siswa mempunyai latar belakang keluarga atau masyarakat yang beroperasi dibidang perikanan, maka minat belajar muatan lokal budidaya perikanan tersebut akan muncul dengan sendirinya.

Peran Minat Siswa Dalam Belajar
Minat mempunyai peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga dan kurikulum pembelajarannya, karena minat mempunyai kecenderungan pada siswa untuk aktif dan respon terhadap sasarannya. Apabila sebuah kurikulum pembelajaran sekolah sudah tidak diminati, maka siswa akan cenderung pasif dan tidak memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh sekolah tersebut, sebalikanya jika kurikulum yang dilaksanakan diminati oleh siswa, maka siswa akan cenderung melakukan kegiatan yang berguna dan berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh sekolah.
Teori tersebut dikemukakan oleh Winarno Surakhman (1980), apabila seseorang telah memutuskan minatnya pada suatu nilai maka bagian- bagian lain disekitar atau diluar pergantiannya akan menjadi kabur dan tidak dihiraukan, karena minat itulah yang mengendalikan seseorang dari bidang- bidang lain mengarah pada bidang tertentu. Pernyataan tersebut bila dikaitkan dengan minat belajar muatan lokal budidaya perikanan, maka minat siswa belajar menjadi inti dari keberhasilan dalam pengembangan kurikulum pendidikan, karena selain kesanggupan sekolah dalam membuat sebuah program, masih diperlukan ketersediaan dari target (siswa).
Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan pembelajaran, karena dengan adanya minat siswa untuk belajar, proses pembelajaran akan dapat efektif. Sebagaimana dikatakan oleh A. Tafsir bahwa, jika murid telah berminat dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil belajar juga optimal.

lalu kalau boleh bertanya, apa perbedaan antara minat belajar dengan motivasi belajar...??
trimakasih

memang membingungkan, tapi sbenarnya tidak terlalu rumit. motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. adanya dorongan tentu ada sumbernya, dan minat merupkan salah satu sumber motivasi, selain minat juga masih terdapat ribuan bahkan jutaan sumber motivasi lain. adanya minat menjadikan seseorang termotivasi untuk belajar.

http://bloglaskarkopi.blogspot.com/2011/02/teori-tentang-minat-belajar-siswa.html

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Penggunaan Media Pembelajaran
Pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner dalam Arsyad (2005) ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale) (Dale, 1969). Pengaruh media dalam pembelajaran dapat dilihat dari jenjang pengalaman belajar yang akan diterima oleh siswa. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai pada lambang verbal (abstrak).

http://ginigitu.wordpress.com/2009/04/21/multimedia-sebagai-media-pembelajaran-interaktif/ (sumber)
nama: yunanata DA
no : 29
kls: xi ipa 3

Anonim mengatakan...

1. Pengertian minat
Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu.”1 Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri
seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang
sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya.
Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak
dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard
yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is persisting tendency to
pay attention to end enjoy some activity and content.”2
Sardiman A. M. berpendapat bahwa “minat diartikan sebagai suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara
situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhankebutuhannya
sendiri.”3 Sedangkan menurut I. L. Pasaribu dan
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 583.
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), h. 57.
3 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali,
1988), h. 76.
12
Simanjuntak mengartikan minat sebagai “suatu motif yang menyebabkan
individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.”4
Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat, dkk., mengartikan minat
adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang
berharga bagi orang.”5
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti
yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah
kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang
digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan
keaktifan berbuat.

http://idb4.wikispaces.com/file/view/jj4006.2.pdf

Anonim mengatakan...

Pengertian belajar
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya
mendapatkan kepandaian”.6 Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan
oleh beberapa ahli, di antaranya oleh Ahmad Fauzi yang mengemukakan
belajar adalah “Suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau
diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang
terjadi”.7
Kemudian Slameto mengemukakan pendapat dari Gronback yang
mengatakan “Learning is show by a behavior as a result of experience”.8
4 I. L. Pasaribu dan Simanjuntak, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1983),
h. 52.
5 Zakiah Daradjat,dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), Cet.1, h. 133.
6 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
h. 965.
7 Ahmad Fauzi, Psikologi Umum Untuk, (Bandung: CV Pustaka Setia,2004), Cet.ke-2,
h. 44.
8 Slameto, Op.Cit., h. 2.
13
Selanjutnya Moh.Uzer Usman dan Lilis Setiawati mengartikan “belajar
sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”.9
Nana Sudjana mengatakan “belajar adalah proses yang aktif,
belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses
berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat,
mengamati, memahami sesuatu.”10
Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan.
Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya
(kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif).
Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah
diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu
keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja
yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik
berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

http://idb4.wikispaces.com/file/view/jj4006.2.pdf

Anonim mengatakan...

Unsur-unsur minat
a. Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan
baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam
belajar. Menurut Sumadi Suryabrata “perhatian adalah banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
dilakukan.”11 Kemudian Wasti Sumanto berpendapat “perhatian
adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu
obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu
aktivitas.”12
Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih
sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai
seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak
didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang
diajarkannya.
Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan
memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan
waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang
siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti
akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan
belajar.

http://idb4.wikispaces.com/file/view/jj4006.2.pdf

Anonim mengatakan...

Unsur-unsur minat
a. Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan
baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam
belajar. Menurut Sumadi Suryabrata “perhatian adalah banyak
sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang
dilakukan.”11 Kemudian Wasti Sumanto berpendapat “perhatian
adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu
obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu
aktivitas.”12
Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih
sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai
seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak
didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang
diajarkannya.
Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan
memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan
waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang
siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti
akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan
belajar.

http://idb4.wikispaces.com/file/view/jj4006.2.pdf

12 Juni 2011 19:17

Anonim mengatakan...

Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses baik secara mental maupun secara fisik. Model proses ini dikenal sebagai pembelajaran aktif atau pembelajaran interaktif dengan karakteristiknya sebagai berikut: (1) adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok dan perorangan; (2) dosen berperan sebagai fasilitator belajar, nara sumber dan manajer kelas yang demokratis; (3) keterlibatan mental (pikiran, perasaan) siswa tinggi; (4) menerapkan pola komunikasi yang banyak; (4) suasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantang dan tetap terkendali oleh tujuan; (6) potensial dapat menghasilkan dampak intruksional dan dampak pengiring lebih efektif; (7) dapat digunakan di dalam atau di luar kelas/ruangan.
Dalam Proses Belajar aktif seharusnya ditunjang juga dengan memperhatikan E-learning ( Pembelajaran dengan Elektronoik), karena dapat membantu jalannya pembelajaran aktif , maka dari situlah kami mengangkat topik pembahasan tentang e-learning dan active learning ( belajar aktif dan didalam penerapannya .

http://hilaludinwahid.com/teori-belajar-dan-pembelajaran-e-learning/

Nama : Faiz Fahmi Baihaqi
Kelas XI IPA 3

Obat Mata Herbal mengatakan...

artikel dalam blog ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas kuliah. thanks gan