Sabtu, 26 Maret 2011

beberapa pengertian tari, seni tari, sendra tari dan drama tari

Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.
tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.
Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) mengemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.
Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).
Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.
Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.
Tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis.
Tari menurut Susan K.Lenger adalah gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan manusia untuk dapat dinikmati.
Tari menurut Curt Sacha adalah gerak yang ritmis
Tari menurut Kamala Devi Chattopadhyaya adalah suatu instinct atu desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari.
Cooric Hartong Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk ritmis dari badan di dalam ruang.
Judith Lynne Hanna Tari adalah seni plastis dari gerak yang visual terlihat sepintas.
Aristoteles Tari adalah gerakan ritmis yang bertujuan untuk menghadirkan karakter manusia, sebagaimana mereka bertindak dan menderita.
Kamaladevi Chattopadhyay Tari adalah desakan perasaan manusia dalam dirinya yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak ritmis.
Suadarsa Pringgo Broto Tari adalah ketentuan bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang.
S. Humardani Tari adalah ungkapan bentuk-bentuk gerak ekspresif yang indah dan ritmis.
Curt Sachs Tari adalah gerakan yang berirama. Pengucapan jiwa manusia melalui gerak-gerik berirama yang indah.
K M A Theodora Retno Maruh Dosen Fakultas Seni dan Pertunjukan IKJ ini berpendapat bahwa tari adalah suatu kesenian yang tidak akan pernah bersifat kontemporer, baik yang pernah terlupakan sekalipun.
Drs. I Gede Ardika Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini berpendapat bahwa tari adalah sesuatu yang bisa disatukan dalam berbagai hal hingga semua orang dapat menyesuaikan diri atau menyelaraskannya menurut caranya masing-masing.
Irmgrad Bartenieff & Forrestine Paulay Tari adalah bentuk seni yang ekspresionostis yang menjembatani reaksi jiwa seseorang dengan konflik dan problem dunia modern.
Seorang ahli sejarah tarian dan muzik Jerman bernama C. Sachs telah memberikan definisi seni tari sebagai gerakan yang berirama. Seni tari adalah pengucapan jiwa manusia melalui gerak – geri berirama yang indah. Dalam kebudayaan melayu terdapat berbagai – bagai jenis tarian , sama ada tarian asli ataupun tarian yang telah dipengaruhi oleh unsur – unsur moden. Menurut Jaafar Mampak, tarian melayu asli terbahagi kepada dua jenis. Pertama , tarian yang bercorak lemah lembut seperti tarian mak inang dan siti payung. Kedua , tarian rancak yang merupakan hasil daripada pengaruh tarian Portugis seperti tarian Ronggeng , Serampang Laut dan Singapura Dua.
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah (Soedarsono, 1978: 3). Elemen dasarnya adalah gerak dan ritme. Adapun gerak yang dimaksud tentunya adalah gerak-gerak yang indah, tertata, dan mengandung irama, bukan hanya asal gerak. Mengenai hubungannya dengan musik atau iringan, pada dasarnya penari sendiri adalah sekaligus sebagai pemain musiknya. Artinya secara sadar maupun tidak sadar si penari tersebut telah bergerak sesuai dengan ritme gerakannya. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa tari itu tidak dapat lepas dari unsur dasar musik yang berupa nada, ritme dan melodi.
Sendratari adalah salah satu bentuk seni yang banyak menceritakan sejarah dan legenda. Seperti halnya Babad Murwakala yang digelar di Yogyakarta ini mengambil cerita Kerajaan Majapahit dan kisah Mahabaratha.
Drama tari atau yang biasa disebut dengan sendratari adalah salah satu bentuk tari dramatik yang ada di Indonesia. Menurut Soedarsono (1978: 16) drama tari adalah tari yang bercerita , baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta, Langendriyan dari Surakarta, sendratari dari Bali, Sumatra dan daerah lainnya.
Kata sendratari merupakan singkatan dari seni, drama dan tari yang berarti seni drama yang ditarikan (Moehkardi, 1993: 5). Ciri khas yang terdapat dalam sendratari terletak pada media pengutaraan ceritanya yang menggunakan tari dan musik (gamelan) tanpa ada dialog atau antawecana (Soedarsono,1970: 3). Sebagai media pengutaraan maksud dari cerita, gerak dan suasana dramatari maka kedudukan atau keberadaan iringan sangat diperlukan. Dalam hal ini penggunaan bentuk gendhing atau iringan harus disesuaikan dengan tema dan suasana dalam satu adegan sendratari. Misalnya bentuk gendhing gagah digunakan pada saat keluarnya tokoh raja dan dapat juga menggunakan iringan dengan bentuk gendhing ladrang sabrangan yaitu ketika tokoh raja tersebut mengekspresikan kegagahannya. Bisa juga menggunakan bentuk gendhing ladrang irama I ataupun bentuk liwung dengan kendhangan kiprahan dan tayungan.
Salah satu bentuk sendratari yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat adalah dramatari yang mengadopsi atau mengambil cerita dari kitab Ramayana dan kitab Mahabharata. Dramatari tersebut sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan (Moehkadi,1993:5).


sumber : http://mgmpseni,, http://muginurdini.blogspot.com,,
http://www.ilmukami.co.cc/2011/02/beberapa-pengertian-tari-seni-tari.html

Tidak ada komentar: