Minggu, 20 Maret 2011

nata de coco lagi

Re: H-B-E>>> HATI-HATI MINUM NATA DE COCO

Assalamualaikum,wr.wb.

Mengenai Nata de Coco, selain sudah dibahas Pak Anton ijinkan saya untuk
sedikit sharing..

( Mudah-mudahan saya tidak salah ingat, karena 11 tahun yg lalu saya
pernah melakukan pengamatan dengan produk ini.. )

Peran dan fungsi dari urea ataupun pupuk ZA di dalam pembuatan nata de
coco adalah sebagai berikut :

1. Sebagai nutrisi (protein) bagi bakteri Acetobacter xylinum agar dia
bisa tumbuh lebih cepat dalam menghasilkan "nata" (berbentuk seperti gel
yang kita kenal dengan produknya), karena dari air kelapa maka disebut
nata de coco, kalau dari nenas disebut dengan nata de pina dst. Jadi
sebenarnya hanya sebagai media pembentukan saja karena bakteri tsb telah
berubah menjadi "nata".

2. Di dalam proses pengolahan nata de coco, dilakukan tahapan pemanasan
dan pencucian berkali-kali karena adanya media asam cuka yang harus
dihilangkan bau dan keasamannya. Jadi kalaupun ada residu tentunya sudah
bisa dihilangkan.

3. Dalam analisa produk akhir, komposisi yang terkandung adalah 98% air
dan 2% serat, dan setahu saya tidak ditemukan lagi residu yang lainnya.

4. Sejak dulu saya selalu mengkonsumsinya apalagi di bulan Puasa ini,
bahkan pernah bisnis di bidang ini, Alhamdulillah tidak pernah merasakan
keluhan yang aneh-aneh.

CMIIW.
Wassalam,

Asep Kayudin.



pemakaian urea ini tidak membahayakan.
> Ada nata de coco yang sudah mendapatkan sertifikasi halal diantaranya
> merk inaco.

http://groups.yahoo.com/group/Halal-Baik-Enak/message/2673

Bahan pupuk dalam nata de coco
penggunaan pupuk untuk nata de coco
berita ini masih harus dibuktikan oleh kita2, tujuan berita ini diposting supaya kita semua waspada dan mencegah keadaan memburuk
apabila dikemudian hari ada sanggahan, mohon segera diposting


Saya baru tahu kalau dari pupuk ZA (Zwavelzuur Amonia - Belanda) = (Ammonium Sulphate) dapat untuk memproses nata de coco (padahal saya kerja di pabrik pupuk ini sudah puluhan tahun).

Ini ceritanya; kemarin, saya kebagian jaga stand di Agro & Food Expo di JCC. Persis di depan stand perusahaan saya adalah stand Perusahaan minuman yang dikemas dalam gelas plastik: ada rasa orange, kopi,teh dan nata de coco. Selain jual minuman, dia juga jual bahan-bahan kimia (entah apa saja namanya, saya lupa) tapi salah satunya adalah pupuk ZA. Sebenarnya saya heran juga, apa korelasi minuman dengan bahan kimia tersebut?
Dapat dari mana dia pupuk ZA, wong pabrik pupuk ZA satu-satunya di Indonesia hanya di perusahaan tempat saya kerja.
Ketika tahu di stand saya juga dipajang pupuk ZA, sang boss (cewek) mulai tanya2 kepada saya, bahkan sempat cerita rencana untuk mendirikan pabrik pupuk ZA.
Sebagai seorang sales promotion yang baik, tentu saya berusaha mencegah semampu saya agar dia mengurungkan
niat untuk mendirikan pabrik tersebut. Tujuan saya cuma satu: kamu enggak usah jadi pesaing saya, beli saja dari saya. (Bener nggak?)
Singkat cerita, setiap hari saya dapat jatah satu gelas gratis nata de coco yang memang paling saya suka. Demi "hubungan baik", ketika expo bubar, saya beli satu doz buat oleh-oleh anak saya di rumah. Nah, ini yang baru saya sadari: setelah itu minuman habis dikeroyok oleh ketiga anak saya, di malam harinya si bungsu mulai batuk2. Pagi harinya, suhu badannya
meningkat, frekuensi batuk semakin sering disertai bunyi nafas yang grok-grok.

Ketika email ini saya buka, seorang teman yang juga membelikan oleh2 buat anaknya, saya tanya kemungkinan
mengalami hal seperti anak saya.Jawabnya sama persis, si bungsunya (umurnya hampir sama dengan umur bungsu saya) juga mengalami hal yang sama.

Be careful...

Tahukah anda bahwa:
1. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa. Ini OK dan aman. Namun ternyata para pembuat nata de
coco mempercepat produksi dengan menambahkan pupuk ZA yang sebenarnya tidak layak untuk food production.
Perusahaan besar seperti Sari Coco, dsb. yang dijual di pasar grosir, mengumpulkan produk dari pembuat nata de coco
rumah tangga dan lalu mengemasnya menjadi menarik.

2. Siswa-siswa sebuah SMU swasta melakukan penelitian untuk mengukur kadar Vit. C dalam berbagai buah dan juga
produk jadi berlabel "Vitamin C". Tes dilakukan dengan endophenol yang dari biru akan berubah putih jika ditetesi Vit. C alias asam karboksilat. Penemuan menunjukkan bahwa jeruk impor lebih banyak Vit. C dibandingkan jeruk lokal. Beberapa produk komersial seperti minuman kotak, botol dsb ternyata memakai "sari rasa jeruk" dan hampir tidak ada Vit. C sama sekali. Produk bubuk "N....sari" yang sangat terkenal, sedikit lebih canggih. Mereka menambahkan asam karboksilat yang diduga menaikkan jumlah Vit sebagai kataalis. C. Artinya memang akhirnya ada vit. C tapi bukan asli Vit. C. Jadi Vit. C aspal.
3. Es mambo. Ini industri rumah tangga, bisa dari teh manis atau kacang hijau santan pandan gula jawa atau bahkan sirup. Banyak yang tidak memakai gula sama sekali namun sebuah produk sweetener kimia yang banyak dijual. Saya lupa namanya, nama kasarnya biang gula.
4. Terasi berwarna merah karena diberi pewarna Rhodamin B yang seharusnya untuk tekstil. Rhodamin termasuk
karsinogenik yang kuat dan hebatnya murah meriah. Tampaknya bukan ini saja, banyak pembuat limun,sirup, permen, sosis, dan bahkan kemungkinan masakan kerang di warteg, juga merah mengandung zat ini.
5. Hampir semua produk mie kering mengandung formal dehyde atawa formalin. Ini juga sering dipakai pada pembuatan tahu, bakso, sosis dsb. Poin 4 dan 5 saya ambil dari artikel KOMPAS.
6. Hampir semua pedagang goreng-gorengan (tempe, tahu, bakwan, pisang,dsb) menggunakan minyak bekas dengan kadar cholesterol berlipat ganda. Kupikir paling aman beli di pagi hari karena mungkin mereka baru menggorengnya. Ternyata ada yang menyimpan kembali minyak kemaren sore dan menggunakannya di pagi hari. Sami mawon. Atau anda harus cari langganan dan meyakinkan benar bahwa setiap pagi selalu minyak baru.

Catatan (*):
Saya sempat cross-check pada karyawan saya yang mempunyai usaha Nata de Coco bahwa betul dipakainya bahan
campuran pupuk ZA (Zink Amonia) untuk mempercepat proses fermentasi, dengan takaran : 90 litre air @ 250 ml pupuk ZA.
Sebarkan info kesehatan ini pada orang-orang disekitar anda.
Penjelasan di link yang aku salinkan di sini itu logis banget, karena aku juga pernah 'kerja' bareng mikroba beberapa tahun.
Indeed, fertilizer is needed. Tapi bukan untuk makanan 'jadi'nya, melainkan untuk 'boosting' pertumbuhan bakteri yang bikin makanan.

Tips dariku: JANGAN langsung percaya pada berita yang mengandung pesan "Sebarkan info kesehatan ini pada orang-orang disekitar anda." Tindakan pertama yang diperlukan justru JANGAN sebarkan :)

http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg42966.html

Quote:
---
ZA adalah sumber nutrisi bagi bakteri yang melakukan fermentasi air kelapa shg menjadi nata decoco. Fungsi utamanya sebagai penyedia nitrogen, dng adanya suplai nitrogen tambahan, bakteri akan berkembang biak secara cepat, dan proses perubahan air kelapa menjadi nata decoco juga menjadi lebih cepat.

Sebenarnya di dalam air kelapa itu sudah ada nitrogennya, tetapi dalam bentuk organik, shg tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh bakteri [bakteri hanya dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk inorganik: - nitrate [NO3-] atau ammonium [NH4+].

Oleh orang awam, ZA sering disebut/disangka Urea, meski sama-sama berfungsi sbg penyedia nitrogen; tapi ZA bukan Urea. Di Urea hanya ada N [46%]; di ZA ada N [21% dlm bentuk ammonium] dan S atau belereng [24% dalam bentuk sulphate]. Ketika ZA ditambahkan ke media pembuatan nata decoco, ZA akan dimakan oleh bakteri, digunakan untuk berkembangbiak. Bakteri memerlukan banyak protein untuk pembelahan sel [berkembang biak]; dan unsur N dan S merupakan tulang punggung pembentuk protein [selain unsur C yang diperoleh dari gula].

Kalau ZA ditaburkan ke nata decoco yang sudah jadi, memang sangat berbahaya bagi tubuh kita; krn nitrate itu kalau masuk ke tubuh manusia [lewat makanan/minuman], setelah berubah menjadi nitrite, akan bersaing terikat hemoglobin shg fungsi hemoglobin sbg pembawa oksigen terganggu.
---
Di website pembuatan nata decoco tidak ada keterangan apa fungsi ZA ini.
Mungkin dianggap terlalu kompleks bagi orang awam, dan dianggap tidak
perlu, jadi hanya dicantumkan berapa ZA yang dibutuhkan. Tapi tidak usah kawatir, ZA yang ditambahkan ke media nata decoco tidak akan menjadi masalah [kecuali kalau diberikan secara berlebihan, shg tidak semuanya dikonsumsi oleh si Bakteri; it's a different matter].
http://aishaleica.multiply.com/journal/item/14

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice info....thanks